Sejarah Perkembangan Kesehatan Mental
Mesir dan Mesopotamia
catatan Limited dalam dokumen Mesir kuno yang dikenal sebagai
papirus Ebers muncul untuk menggambarkan kondisi gangguan konsentrasi
dan perhatian, dan gangguan emosi di hati atau pikiran. Beberapa ini
telah ditafsirkan sebagai menunjukkan apa yang kemudian akan disebut
histeria dan melankolis. perawatan somatik biasanya termasuk menerapkan
cairan tubuh saat membaca mantra magis. Halusinogen mungkin telah
digunakan sebagai bagian dari ritual penyembuhan. candi agama mungkin
telah digunakan sebagai terapi retret, mungkin untuk induksi negara
reseptif untuk memudahkan tidur dan menafsirkan mimpi
India
Kuno suci Hindu dikenal sebagai Ramayana dan Mahabharata berisi
uraian fiksi negara depresi dan kecemasan. gangguan mental pada umumnya
dianggap mencerminkan entitas metafisik abstrak, agen supranatural, ilmu
sihir atau ilmu sihir. Sebuah karya yang dikenal sebagai Samhita
Charaka dari sekitar tahun 600 SM, bagian dari Ayurveda Hindu
(“pengetahuan tentang kehidupan”), melihat sakit sebagai akibat dari
ketidakseimbangan antara tiga jenis cairan tubuh atau kekuatan yang
disebut (Dosha).tipe kepribadian yang berbeda juga dijelaskan, dengan
kecenderungan yang berbeda untuk kekhawatiran atau kesulitan.Disarankan
menyebabkan termasuk diet yang tidak pantas, tidak menghormati terhadap,
guru dewa atau lainnya; shock mental karena ketakutan yang berlebihan
atau sukacita; dan aktivitas tubuh yang salah. Perlakuan termasuk
penggunaan bumbu dan salep, daya tarik dan doa, persuasi moral atau
emosional, dan mengejutkan orang.
China
Gangguan Jiwa dirawat terutama di bawah Pengobatan Tradisional Cina
dengan herbal, akupuntur atau “terapi emosional”. Canon Batin Kaisar
Kuning dijelaskan gejala, mekanisme dan terapi untuk penyakit mental,
yang menekankan hubungan antara organ-organ tubuh dan emosi. Kondisi
tersebut diperkirakan terdiri dari lima tahap atau elemen dan
ketidakseimbangan antara Yin dan Yang.
Ibrani dan Israel
Bangsa kuno Israel dibentuk oleh orang-orang dengan asal di
Mesopotamia dan Mesir. Konsep Allah yang tunggal, secara bertahap
diartikulasikan dalam Yudaisme, menyebabkan pandangan bahwa gangguan
mental bukan masalah seperti yang lain, yang disebabkan oleh salah satu
dewa, tetapi lebih disebabkan oleh masalah dalam hubungan antara
individu dan Tuhan. Ayat-ayat dari Alkitab Ibrani / Perjanjian Lama
telah ditafsirkan sebagai gangguan menggambarkan suasana di tokoh-tokoh
seperti Ayub, Raja Saul dan dalam Mazmur Daud.
Periode Modern
16 ke abad 18
Beberapa orang mental terganggu mungkin telah menjadi korban dari
penyihir-perburuan yang tersebar di gelombang di Eropa modern awal
Namun,. Yang dinilai gila semakin mengakui lokal, poorhouses workhouses
dan penjara-penjara (khususnya “orang miskin gila”) atau
kadang-kadang ke madhouses swasta baru Pengekangan dan kurungan paksa
digunakan untuk mereka yang diduga berbahaya terganggu atau berpotensi
kekerasan terhadap diri mereka sendiri, orang lain atau properti. Yang
terakhir ini mungkin tumbuh dari pengaturan penginapan bagi individu
tunggal (yang, dalam workhouses, dianggap mengganggu atau tidak bisa
diatur), maka ada beberapa catering yang masing-masing hanya segelintir
orang, maka mereka secara bertahap diperluas (misalnya 16 di London pada
tahun 1774, dan 40 oleh 1819). Pada pertengahan abad ke-19 akan ada 100
sampai 500 narapidana di masing-masing. Pengembangan jaringan ini
madhouses telah dikaitkan dengan hubungan sosial kapitalis baru dan
suatu perekonomian jasa, itu berarti keluarga tidak lagi mampu atau mau
memelihara sanak terganggu.
Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke
dari Inggris adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam
mengatasi dan menanggulangi orang-orang yang terkena penyakit mental.
Masa-masa Pinel dan Tuke ini selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah
karena hanya usaha dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya
teori-teori yang dikemukakan.
Masa selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis
yang dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental
dikemukakan. Masa ini berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam
usaha-usaha kemanusiaan berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan
dan memelihara para penderita penyakit mental dan orang-orang gila.
Sangat banyak jasanya dalam memperluas dan memperbaiki kondisi dari 32
rumah sakit jiwa di seluruh negara Amerika bahkan sampai ke Eropa. Atas
jasa-jasa besarnya inilah Dix dapat disebut sebagai tokoh besar pada
abad ke-19.
Tokoh lain yang banyak pula memberikan jasanya pada ranah kesehatan mental adalah Clifford Whittingham Beers
(1876-1943). Beers pernah sakit mental dan dirawat selama dua tahun
dalam beberapa rumah sakit jiwa. Ia mengalami sendiri betapa kejam dan
kerasnya perlakuan serta cara penyembuhan atau pengobatan dalam
asylum-asylum tersebut. Sering ia didera dengan pukulan-pukulan dan
jotosan-jotosan, dan menerima hinaan-hinaan yang menyakitkan hati dari
perawat-perawat yang kejam. Dan banyak lagi perlakuan-perlakuan kejam
yang tidak berperi kemanusiaan dialaminya dalam rumah sakit jiwa
tersebut. Setelah dirawat selama dua tahun, beruntung Beers bisa sembuh.
Di dalam bukunya ”A Mind That Found Itself”, Beers tidak hanya
melontarkan tuduhan-tuduhan terhadap tindakan-tindakan kejam dan tidak
berperi kemanusiaan dalam asylum-asylum tadi, tapi juga menyarankan
program-program perbaikan yang definitif pada cara pemeliharaan dan cara
penyembuhannya. Pengalaman pribadinya itu meyakinkan Beers bahwa
penyakit mental itu dapat dicegah dan pada banyak peristiwa dapat
disembuhkan pula. Oleh keyakinan ini ia kemudian menyusun satu program
nasional, yang berisikan: Perbaikan dalam metode pemeliharaan dan penyembuhan para penderita mental, kampanye memberikan informasi-informasi agar orang mau bersikap lebih
inteligen dan lebih human atau berperikemanusiaan terhadap para
penderita penyakit emosi dan mental, memperbanyak riset untuk menyelidiki sebab-musabab timbulnya penyakit mental dan mengembangkan terapi penyembuhannya, memperbesar usaha-usaha edukatif dan penerangan guna mencegah timbulnya penyakit mental dan gangguan-gangguan emosi.
William James dan Adolf Meyer, para psikolog besar, sangat terkesan
oleh uraian Beers tersebut. Maka akhirnya Adolf Meyer-lah yang
menyarankan agar ”Mental Hygiene” dipopulerkan sebagai satu gerakan
kemanusiaan yang baru. Dan pada tahun 1908 terbentuklah organisasi
Connectitude Society for Mental Hygiene. Lalu pada tahun 1909 berdirilah
The National Committee for Mental Hygiene, dimana Beers sendiri duduk
di dalamnya hingga akhir hayatnya.
http://mayangarmyta.wordpress.com/2012/03/21/sejarah-kesehatan-mental/
Komentar
Posting Komentar