Teori Kepribadian

Allport
Kepribadian menurut Allpot sebagai organisasi dinamis dari sistem psikofisik seseorang yang menentukan perilaku dan pikiran dari orang lain. Orang yang sehat secara psikologis kebayakkan termotivasi oleh proses yang disadari; mempunyai perluasan atas rasa tentang diri; berhubungan dengan kasih sayang dengan orang lain; menerima diri mereka apa adanya;mempuyai persepsi realistis mengenai dunia; serta memiliki wawasan,humor dan filosofi kehidpan yang menyeluruh. Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari teorinya, yaitu ”gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh harapan dan menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasan dari teori Allport.
Kemudian Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal ini tang menjadi kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam teori Allport antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam membentuk identitas diri kita.
            Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori yang dikemukakan oleh Freud.


Carl Rogers
1.Organism
ØOrganism adalah makhluk lengkap dengan fungsi fisik dan psikologisnya, tempat semua pengalaman dan segala sesuatu yang secara potensial terdapat dalam kesadar setiap saat.
ØSubyjective reality Organisme menanggapi dunia seperti yang diamati atau dialaminya. Realita adalah medan persepsi yang sifatnya subjektif, bukan benar-salah.
ØHolism ad/  organisme adalah satu kesatuan sistem, sehingga perubahan pada satu bagian akan mempengaruhi bagian yang lain. Setiap perubahan memiliki makna pribadi dan bertujuan, yakni tujuan aktualisasi diri, mempertahankan diri dan mengembangkan diri.
2. Phenomenal field (medan fenomenal): keseluruhan pengalaman, baik yang internal maupun eksternal, di sadari maupun  tidak di sadari antara lain:
üpengalama internal (persepsi mengenai diri sendiri) dan pengalama eksternal (persepsi mengenai dunia luar).
üMeliputi pengalama yang disimbulkan (di amati dan di susun dalam kaitanya dengan diri sendiri).
üSemua persepsi bersifat subyektif, benar bagi diri sendiri.
üMedan fenomenal seseorang tidak dapat di ketahui oleh orang lain kecuali melalui inferensi empatik, itupun pengetahuan yang di peroleh tidak bakal sempurnah
3.Self merupakan bagian medan fenomena yang terdiri dari pola-pola pengamatan dan penilaian sadar dari pada “I” atau “me”.
Self  mempunyai macam-macam sifat:
  • Self berkembang dari interaksi organisme dengan lingkunganya.
  • Self mungkin menginteraksi nilai-nilai orang lain dan mengamatinya dlm cara (bentuk) yang tidak wajar
  • Self mengejar (mengingingkan ) consistency (keutuhan / kesatuan, keselarasan)
  • Organisme bertingkah laku dlm  cara yg selaras (consistent) dengan Self.
  • Pengalaman-pengalaman yang tak selaras dengan struktur self diamati sebagai ancaman.
  • Self mungkin berubah sebagai hasil dari pengamatan (maturation) dan belajar.
DINAMIKA KEPRIBADIAN
A.Positive regard
Dalam self concept mencangkup gambaran siapa dirinya, siapa seharusnya dirinya, dan siapa kemungkinan dirinya. Kesadaran memiliki konsep diri kemudian mengembangkan positif regard: kebutuhan diri agar di terima baik, di cintai dan di akui di lingkungan. Positive regard dari ide akan memuaskan bayi, sebalinya tanpa positif ragard itu bayi menjadi frustasi dan menarik diri.
B. Self consistency dan conruence
(misalnya orang yang memandang dirinya cerdas mengalami event diri kelihatan bodoh). Akibat dari diskripsi dan inconruence itu ad:
1)Individu menyadari dan mengijingkan pengalaman itu masuk kekesadaran. Keadaan incongruence itu akan menimbulkan ketegangan dan kebingungan.
2)Individu yang tidak menyadari keadaan incongruence-nya , dia rentan mengalami anxiety akibat inkonruence itu.
3)Individu tidak mengijingkan pengalaman masuk ke sadaran. Individu juga mengalami kecemasan masuknya discrepancy kesadaran
4)Individu berusaha mempertahankan self-conceptnya dengan defense;(mengaburkan makna asli  suatu pengalaman ) atau dinilai mengingkari pengalaman yang pernah masuk kekesadaran) .
C. Self actualization
Freud memandang organisme sebagai enerji, dan mengembangkan teori bagaimana enerji psikis di timbulkan, ditransfer, dan di simpan. sedangkan Regers memandang organisme terus menerus bergerak. Tujuan tingkah laku bukan  untuk mereduksi tegangan enerji tetapi mencapai aktualisasi diri.
Secara alamiah kecenderungan aktualisasi diri itu aka menunjukkan diri melalui rentangan luas tingkah laku yakni:
1)Tingkah laku yang berakar pada proses fisiologik, termasuk kebutuhan dasar (air, makan,udara).
2)Tingkah laku yang berkaitan dengan motivasi psikologik menjadi diri sendiri, menghasilkan perubahan lingkungan, proses aktif menjadikan sesuatu bermain,mencipta, memulai.
3)Tingkah laku yang alih-alih merendakan tegangan justru meningkatkan tegangan  yakni tigkah laku yg motivasinya untk berkembang menjadi lebih baik.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

#SIP Sistem Informasi Berbasis Komputer (CBIS)

#SIP Software Pengolah Database

#SIP Arsitektur Komputer & Struktur Kognisi Manusia