Pertumbuhan Personal
Pengertian pertumbuhan : Kehidupan manusia dihubungkan dalam 2 proses
yang terus menerus dan berkelanjutan. Kedua proses tersebut merupakan
pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan. Manusia mmempunyai
kapasitas jasmanih dan rohaniah sebgai suatu kondisi yang menuju pada
arah kesempurnaan. Menurut Crow dan Crow , kematangan atau pertumbuhan
sejak pembuahan dan seterusnya merupakan gejala alamiah. Pertumbuhan itu
sebagai suatu hasil dari fakor-faktor luar dari individu yang matang
atau tumbuh itu bisa di tunjukan sebagi perkembangan . Definisi
pertumbuhan ialah perubahan secara fisiologis dari hasil proses suau
kematangan funsi-fungsi jasmani sebagai akibat dari adannya pengaruh
lingkungan. Pertumbuhan dapat diartikan sebagai proses berubahnnya
keadaan jasmaniah (fisik) yang turun-menurun dalam bentuk proses aktif
yang berkesinambungan. Selain itu pertumbuhan tidak hanya berlaku pada
hal yang bersifat kuntitatif , seperti alam, sel, kromosom rambut dan
lain-lain.
Namun pertumbuhan terdiri daribahan-bahan kualitatif seperi kesan,
keinginan, ide, gagasan , pengeahuan , nilai dan lain-lain. Pengretian
lain tentang pertumbuhan. Manusia merupakan makhluk individu. Manusia
itu disebut individu apabila pola tingkah lakunya bersifat spesifik
dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti
bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki
peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga
mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.
Kepribadian suatu individu tidak sertamerta langsung terbentuk, akan
tetapi melalui pertumbuhan sedikit demi sedikit dan melalui proses yang
panjang. Setiap individu pasti akan mengalami pembentukan karakter atau
kepribadian. Dan hal itu membutuhkan proses yang sangat panjang dan
banyak faktor yang mempengaruhinya terutama lingkungan keluarga. Hal ini
disebabkan karena keluarga adalah kerabat yang paling dekat dan kita
lebih banyak meluangkan waktu dengan keluarga. Setiap keluarga pasti
menerapkan suatu aturan atau norma yang mana norma-norma tersebut pasti
akan mempengaruhi dalam pertumbuhan individu. Bukan hanya dalam lingkup
keluarga, tapi dalam lingkup masyarakat pun terdapat norma-norma yang
harus di patuhi dan hal itu juga mempengaruhi pertumbuhan individu.
Terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap demi tahap karena
pengaruh baik dari pengalamaan atau empire luar melalui panca indra yang
menimbulkan pengalaman dalam mengenai keadaan batin sendiri yang
menimblkanreflexions. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
individu, yaitu: 1. Faktor Biologis Semua manusia normal dan sehat pasti
memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan ,kaki dan lainya.Hal
ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan
perilaku. 2. Faktor Geografis Setiap lingkungan fisik yang baik akan
membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan
antar individu bisa berjalan dengan baik dan mencimbulkan kepribadian
setiap individu yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang
baik dan tidak adanya hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan
tercipta suatu keadaan yang tidak baik pula. 3. Faktor Kebudayaan
Khusus Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi kepribadian anggotanya.
Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam masyarakat yang
memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang sama juga.
Dari semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar
seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi
suatu individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu
yang sesuai dan dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar. *Aliran
asosiasi perubahan terhadap seseorang secara bertahap karena pengaruh
dan pengalaman atau empiri (kenyataan) luar, melalui panca indera yang
menimbulkan sensasiton (perasaan) maupun pengalaman mengenai keadaan
batin sendiri yang menimbulkan reflektion. *Psikologi gestalt
pertumbuhan adalah proses perubahan secara perlahan-lahan pada manusia
dalam mengenal sesuatu secara keseluruhan, baru kemudian mengenal
bagian-bagian dari lingkungan yang ada. *Aliran sosiologi Pertumbuhan
adalah proses sosialisasi yaitu proses perubahan dari sifat yang semula
asosial maupun sosial kemudian tahap demi tahap disosialisasikan. a.
Penjelsan konsep tentang pertumbuhan personal Penekanan pertumbuhan,
penyesuain diri danpertumbuhan Pertumbuhan adalah perubahan secara
fisiologis sebagai hasil dariproses pematangan fungsi-fungsi fisik yang
berlangsung secara normal padaanak yang sehat pada waktu yang normal.
Pertumbuhan dapat juga diartikansebagai proses transmisi dari konstitusi
fisik (keadaan tubuh atau keadaanjasmaniah)yang herediter dalam bentuk
proses aktif secaraberkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan kuantitatifyang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur
biologis.Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner
(1957)bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis,
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi
sampai keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat
secara bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip
totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun
bagian-bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam
kerangka keseluruhan. b. Variasi pertumbuhan Tidak selamanya individu
berhasil dalam melakukan penyesuaian diri, karena kadang-kadang ada
rintangan-rintangan tertentu yang menyebabkan tidak berhasil melakukan
penyesuaian diri. Rintangan-rintangan itu mungkin terdapat dalam dirinya
atau mungkin diluar dirinya. c. Kondisi-kondisi untuk bertumbuh Kondisi
jasmaniah seperti pembawa dan strukrur atau konstitusi fisik dan
temperamen sebagai disposisi yang diwariskan, aspek perkembanganya
secara intrinsik berkaitan erat dengan susunan atau konstitusi tubuh.
Shekdon mengemukakan bahwa terdapat kolerasi yang tinggi antara
tipe-tipe bentuk tubuh dan tipe-tipe tempramen (Surya, 1977). d.
Fenomenologi pertumbuhan Fenomenologi memandang manusia hidup dalam
“dunia kehidupan” yang dipersepsi dan diinterpretasi secara subyektif.
Setiap, orang mengalami dunia dengan caranya sendiri. “Alam pengalaman
setia orang berbeda dari alam pengalaman orang lain.” (Brouwer, 1983:14
Fenomenologi banyak mempengaruhi tulisan-tulisan Carl Rogers, yang boleh
disebut sebagai-_Bapak Psikologi Humanistik. Carl Rogers
menggarisbesarkan pandangan Humanisme sebagai berikut (kita pinjam
dengan sedikit perubahan dari Coleman dan Hammen, 1974:33)
Pertumbuhan adalah proses yang mencakup pertambahan dalam jumlah dan
ukuran, keluasan dan kedalaman. Prof. Gessel mengatakan, bahwa
pertumbuhan pribadi manusia adalah proses yang terus-menerus. Semua
pertumbuhan terjadi berdasarkan pertumbuhan yang terjadi sebelumnya.
Carl Rogera (1961) menyebutkan 3 aspek yang memfasilitasi pertumbuhan personal dalam suatu hubungan :
- Keikhlasan kemampuan untuk menyadari perasaan sendiri, atau menyadari kenyataan.
- Menghormati keterpisahan dari orang lain tanpa kecuali.
- Keinginan yang terus menerus untuk memahami atau berempati terhadap orang lain.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan personal :
- Faktor biologis
Karakteristik anggota tubuh yang berbeda setiap orang, kepribadian, atau warisan biologis yang sangat kental.
- Faktor geografis
Faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi kepribadian seseorangdan
nantinya akan menentukan baik atau tidaknya pertumbuhan personal
seseorang.
- Faktor budaya
Tidak di pungkiri kebudayaan juga berpengaruh penting dalam
kepribadian seseorang, tetapi bukan berarti setiap orang dengan
kebudayaan yang sama memiliki kepribadian yang sama juga.
Selain itu, ada satu hal yang tidak kalah penting berkaitan dengan
penyesuaian diri dan pertumbuhan personal adalah komunikasi. Dengan
kemampuan komunikasi yang baik maka penyesuaian diri dan pertumbuhan
personal seseorang juga akan berjalan baik.
Ketidak mampuan menyesuiakan diri dan abnormalitas orang yang tidak
mampu menyesuiakan diri dengan baik disebut dengan istilah maladjusted.
Pemahaman mengenai maladjusted seringkali dikacaukan pemahamannya dengan
abnormalias. Banyak yang mengatakan bahwa ketidk mampuan menyesuiakan
diri itu dikaakan dengan abnormal padahal sebenrnnya tidak selalu
abnormal. Kesulitan unuk membedakan pemahaman mengenai maladjusted
dengan abnormalitas ini tampaknnya juga di picu dengan kecenderungan
memahami penyesuaian diri sebagi suatu hasil dari pada melihat
penyesuian diri sebagai suatu proses, pemahaman ini , factor- factor
situasional menjadi diperhatikan unuk mempertimbangkan baik-tidaknnya
penyesuian diri yang dilakukan itu.
Semium, yustinus.2006.kesehatan mental 1.kanisius : Jakarta
Christensen.j.paula.2009.proses keperawatan.buku kedokteran EGC : Jakarta
Prof Dr.H.Baharudin.M.Pd.I.(2009).pendidikan dan psikologi pertumbuhan.yogyakarta
Komentar
Posting Komentar