Control dalam Managemen
Kendali (Controlling)
Biasanya disebut
Pengawasan, Controlling adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa
mengadakan penilaian, mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan
dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula.
Bila ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses yang dilakukan untuk
memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan
bisa berjalan sesuai target yang diharapkan. Pengawasan merupakan tindakan
seorang manejer untuk menilai dan mengendalikan jalan suatu kegiatan yang
mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian fungsi
controlling menurut pakar, di antaranya:
Menurut George R. Terry,
pengawasan (controlling)
yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan
rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi
agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari
rencana.
Empat elemen
dasar dalam sistem kontrol :
Karakteristik atau kondisi yang akan dikontrol, sensor, komparator, activator.
Keempat
elemen dasar tersebut terjadi dalam urutan yang sama dan menjaga hubungan yang
konsisten satu sama lain dalam setiap sistem.
Kegiatan dalam Fungsi Pengawasan dan
Pengendalian :
Mengevaluasi
keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis sesuai dengan indikator
yang telah ditetapkan. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas
penyimpangan yang mungkin ditemukan. Melakukan berbagai alternatif solusi atas
berbagai masalah yang terkait dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.
Ada tiga tipe pengawasan
(controlling), yaitu :
1. Pengawasan
pendahuluan
Dirancang untuk
mengantisipasi adanya penyimpangan dari standar atau tujuan
dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu
diselesaikan.
dan memungkinkan koreksi dibuat sebelum suatu tahap kegiatan tertentu
diselesaikan.
2. Pengawasan
yang dilakukan bersama dengan pelaksanaan kegiatan.
Merupakan proses
di mana aspek tertentu dari suatu prosedur harus disetujui
dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan - kegiatan bisa
dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan “double check” yang telah
menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
dulu atau syarat tertentu harus dipenuhi dulu sebelum kegiatan - kegiatan bisa
dilanjutkan, untuk menjadi semacam peralatan “double check” yang telah
menjamin ketepatan pelaksanaan kegiatan.
3. Pengawasan
umpan balik
Mengukur
hasil-hasil dari suatu kegiatan yang telah diselesaikan.
Contoh :
Berdasarkan
penjelasan diatas saya dapat memberikan contoh yang pernah saya alamu yaitu,
diperusahaan X yang merupakan pusat perbelanjaan kalangan menengah ke atas,
dilakukan pengawasan terhadap kinerja SPG/SPB nya dengan cara berpura-pura
menjadi pembeli barang tentunya tanpa sepengetahuan pekerja guna mengetahui
seberapa jauh jasa yang diberikan oleh SPG/SPB pada pusat perbelanjaan tersebut.
Setelah selesai tentunya dengan berbagai pertimbangan dan juga membutuhkan
waktu yang tidak sebentar, beberapa pekerja yang diangap tidak memenuhi syarat
akan diberhentikan. Menurut saya hal ini sangan bagus dikarenakan dengan begitu
atasan akan benar-benar tau kinerja karyawannya seperti apa. Sedangkan kalau
dengan status asli (tidak menyamar) tetap dengan status supervisor (missal)
karyawan akan memberikan pelayanan yang baik karna ingin terlihat baik
kinerjanya didepan atasan.
Sumber :
Henri Fayol (1949). General and Industrial Management. New York: Pitman Publishing. pp. 107–109. Dari http://deathneverlost.wordpress.com/2013/11/24/mengendalikan-controlling-fungsi-manajemen/
Komentar
Posting Komentar